5 menit waktu yang dibutuhkan Noah untuk Ethan menjamuku dengan layak di dalam rumah Tapi tidak butuh waktu 5 menit untuk menyadari kalau aku akan terjebak bersama mereka Elena Noah menghendaki. Noah seorang jaksa penuntut dan aku lihat dia memang penuntut yang keras kepala seperti adiknya.
Monthly Archives: January 2011
Double Matters – Act 17
Aku yakin kurangnya darah dan oksigen yang mengalir ke otakku yang menjadi alasan aku membalas pelukan Ethan.Bukan untuk alasan lainnya. Walau sedikit banyak aku suka perasaan dipeluk olehnya. Rasanya nyaman dan damai. Aku bahkan mulai menyukai wangi sandalwood? musk? yah bau apapun itu, pasti datangnya dari Ethan, dan ….
Double Matters – Act 16
Apa yang terjadi kemudian tidak sanggup aku cerna bahkan setelah 1 minggu berlalu. Bagaimana mungkin Denise yang sehat-sehat saja ternyata menderita gagal ginjal? Tapi dari cerita Mama Denise, ternyata dia sudah lama menderita penyakit gagal ginjal. Cukup akut pula.
M to Z – Tie 5
Max sedang minum-minum sendirian di beranda. Ketika melihat Zee turun dari mobil, buru-buru ia berjongkok. Mengintip cewek itu dari sela-sela beranda. Ia tidak mau Zee mengetahui kalau ia sedang berada di luar, seakan-akan sedang menanti kedatangan cewek itu.
M to Z – Tie 4
Zee duduk di Cafe, sambil menunggu, ia membaca surat yang diberikan oleh neneknya itu. Nama cowok itu Brian Raharja cucu dari teman neneknya dulu. Bekerja di perusahaan asset management. Berusia 29 tahun. Ia mendelik. Neneknya pasti cukup putus asa atau terlalu khawatir pada dirinya sampai mecarikannya laki-laki yang lebih tua 7 tahun darinya.
M to Z – Tie 3
Max terbangun dengan enggan. Suara gedoran pintu rumahnya tidak bisa ditapiknya lagi. Dengan malas ia membuka pintu rumahnya dan kembali masuk ke dalam kamarnya. Kembali tidur. Ia cukup yakin kalau yang datang itu Zee. Selama seminggu ini, tetangga barunya ini memang sarapan di tempatnya. karena Zee masih saja belum bisa memasak apa-apa kecuali menanak nasi.
M to Z – Tie 2
“Talgi itu hamster gendut, warna merah dengan jambul hijau kan dan bandul emas?” teriak Max dari ruang tengah membawa Zee kembali ke dunia nyata. Buru-buru Zee keluar dari dapur dan berseru, “Benar!!!! Kamu menemukannya??????” Max menyerengit, satu karena baru kali ini ia mengenal seseorang mengecat hamster. Dengan warna norak pula. Kedua, matanya tidak bisa lepasContinue reading “M to Z – Tie 2”
M to Z – Tie 1
Regina atau yang lebih suka mengaku sebagai Zee kepada teman-temannya, menatap ruangan sempit yang akan menjadi tempat tinggalnya sekarang. Apartment ukuran studio dengan satu kamar tidur, satu kamar mandi. Ruang tamu kecil yang berdampingan dengan pintu kaca menuju beranda dan di sisi lainnya dapur.